Harianjogja.com, KULONPROGO—Pertanian cabai Kabupaten Kulonprogo mayoritas bersumber dari lahan pasir pesisir yang berdekatan dengan pantai. Meski demikian ada juga yang tidak di pesisir.
Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapang) Kulonprogo, Wazan Mudzakir mengatakan, luas tanam cabai di Bumi Binangun berdasarkan data terakhir mencapai 2.650 hektare.
Luas tersebut dengan rata-rata produktivitas 6,2 ton per hektare untuk cabai merah keriting dan 6,1 ton per hektare untuk cabai rawit. Produktivitas dalam sebulan bervariasi tentunya tergantung musim tanamnya. "Pertanian cabai yang pakai lahan pesisir Kulonprogo seluas 1.500 hektare dengan produktivitas 10 ton," katanya, Rabu (26/11/2025).
Wazan menyampaikan, produktivitas cabai dari lahan pasir pesisir Kulonprogo jumlahnya di atas rata-rata dibanding lahan lainnya. Bahkan, menurutnya, 60 persen produksi cabai di Kulonprogo berasal dari lahan pasir pesisir yang jaraknya dekat dengan pantai.
Lahan pertanian cabai pesisir Kulonprogo meliputi Kapanewon Temon, Wates, Panjatan dan Galur. Lahan pertanian cabai pesisir Kulonprogo dirintis sejak awal medio tahun 2000an. "Di Temon pertanian cabai sedikit, yang agak banyak di Wates, Panjatan dan Galur," katanya.
Wazan menuturkan, bermula dari penelitian-penelitian UGM dan diikuti lembaga lainnya. Kini lahan pasir pesisir Kulonprogo berkembang menjadi pertanian cabai yang produktif. "Sekarang sudah berkembang menjadi pertanian cabai dan berdiri pasar lelang cabai," katanya.
Kepala Dispertapang Kulonprogo, Trenggono Trimulyo menambahkan, produktivitas cabai Bumi Binangun masuk dalam 12 besar nasional. Kondisi tersebut mengakibatkan, cabai Kulonprogo memiliki sasaran penjualan cukup luas. Seperti Jakarta, Palembang, Medan, Lampung, Semarang, Wonogiri dan DIY itu sendiri.
"Tahun 2024 lalu produksi cabai Kulonprogo mencapai 37.919 ton untuk cabai merah keriting dan 12.231 ton untuk cabai rawit," ujarnya.
Produktivitasnya yang tinggi membuat nilai omzet penjualan para petani cukup signifikan. Trenggono menyampaikan, ada 12 pasar lelang cabai di Kulonprogo.
Menurutnya, berdasarkan lelang terakhir pada 25 November lalu omzetnya tembus Rp1 miliar lebih. Capaian tersebut dengan rata-rata harga cabai merah keriting Rp44.144 dan cabai rawit Rp36.801.

















































