BPBD Sleman Teliti Penyebab Joglo Ambruk, Tiga Korban Masih Dirawat

5 hours ago 2

Harianjogja.com, SLEMAN—Hujan disertai angin kencang menyebabkan sebuah joglo di Mlati ambruk dan menimpa delapan orang, pada Rabu (15/10/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Sleman menyebut tiga korban masih dirawat di rumah sakit.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Raden Haris Martapa, membenarkan adanya delapan korban dalam insiden joglo ambruk di Sleman. Dari delapan korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit, Haris mengatakan saat ini masih ada tiga orang yang menjalani perawatan.

“Ya, kemarin ada hujan kencang, kemudian salah satu memang ada joglo yang ndeprok [roboh]. Korbannya ada delapan, terus dibawa ke rumah sakit,” kata Haris, Kamis (16/10/2025).

“Ini masih ada tiga yang di rumah sakit, mudah-mudahan bisa sembuh. Kemarin TRC juga langsung ke sana,” katanya.

Haris tidak mengetahui secara medis luka-luka apa yang diderita para korban dari insiden joglo ambruk. Yang dia ketahui, memang ada korban yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

“Ya, secara medis saya kurang begitu paham, cuma memang harus menginap di rumah sakit,” jelasnya.

Perihal bantuan, Haris menyebut ada BPJS yang mengkaver para korban. Sementara untuk penanganan di lokasi joglo ambruk, kata Haris, sudah ada tim gabungan yang membantu melakukan penanganan di area tersebut.

Saat ini penyebab ambruknya joglo masih diteliti. Haris hanya mengimbau masyarakat yang memiliki joglo untuk melakukan pengecekan terhadap keamanan bangunan.

“Ini masih diteliti, tapi enggak tahu, ini ada beberapa joglo yang kebetulan banyak yang ndeprok [roboh]. Monggo warga yang punya joglo, terutama joglo baru, untuk bisa diamati. Mungkin ketika membangun apakah itu ambles atau bagaimana, kan bisa diteliti masing-masing,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, menjelaskan beberapa orang dilarikan ke rumah sakit karena bangunan joglo yang ambruk di Mlati.

Dalam kejadian joglo ambruk di Sinduadi, delapan orang sempat dilarikan ke rumah sakit. Korban yang terdiri dari laki-laki maupun perempuan berusia antara 18–20 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan.

“Angin kencang dan hujan menyebabkan joglo fasilitas kos roboh. Delapan orang sudah di rumah sakit,” jelas Bambang pada Rabu (15/10/2025) malam.

Selain di Mlati, dampak hujan dan angin juga terjadi di sejumlah wilayah di Kapanewon Sleman. Bambang mencatat ada enam kejadian di Kapanewon Sleman yang meliputi pohon tumbang hingga atap rumah rusak.

Bambang melanjutkan, kejadian pohon tumbang juga dilaporkan terjadi di Kapanewon Gamping. Di Jl. Jambon, Trihanggo, pohon tumbang menimpa mobil. Sementara di Balecatur, pohon sengon berdiameter 30 sentimeter tumbang dan menutup akses jalan kampung.

Atas sejumlah dampak yang terjadi, BPBD Sleman melakukan asesmen data dampak kejadian, penanganan darurat, dan berkoordinasi dengan pihak terkait. BPBD juga menyiapkan langkah distribusi bantuan darurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |