BPBD Bantul Usulkan Perpanjangan Masa Darurat Longsor Sriharjo

2 hours ago 3

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mengusulkan perpanjangan masa tanggap darurat longsor Sriharjo karena sejumlah pekerjaan mendesak seperti jembatan sementara dan stabilisasi tebing belum rampung.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Mujahid Amirudin, menjelaskan bahwa pihaknya segera menggelar koordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Pemerintah Kalurahan Sriharjo pada hari Kamis (4/12/2025) ini. Koordinasi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan di lapangan dan menjadi dasar usulan perpanjangan.

“Surat Pak Bupati menyebutkan masa tanggap darurat sampai tanggal 5 [Desember]. Melihat kondisi hari ini, pekerjaan darurat seperti pembuatan jembatan sementara dan penanganan tebing longsor belum selesai. Maka, kami akan membuat kajian dan melapor kepada Pak Bupati untuk usulan perpanjangan,” ujar Mujahid, Kamis.

Menurut Mujahid, pekerjaan besar di kawasan terdampak, termasuk pengurukan badan jalan dan stabilisasi area rawan longsor, memang membutuhkan waktu tambahan.

“Untuk penanganan darurat, kami sudah berkoordinasi, tetapi progres di lapangan memang masih berjalan. Karena itu, kami menyiapkan telaah untuk perpanjangan masa darurat,” katanya.

Terkait dukungan logistik, BPBD memastikan bahwa kebutuhan warga terdampak saat ini sudah tertangani. Hal ini berkat kolaborasi antara BPBD, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, dan Pemerintah Kalurahan Sriharjo.

“Total ada delapan KK terdampak. Pada masa awal, kami sudah mendistribusikan logistik, dan sekarang dikelola oleh pemerintah desa. Ini gotong royong antara kabupaten, BPBD, dan desa yang juga memiliki alokasi anggaran penanganan darurat,” jelasnya.

Dari delapan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, tujuh di antaranya sudah direlokasi. Satu keluarga lainnya masih dalam proses pemindahan karena kondisi rumah dinilai sangat berbahaya.

“Kami bersama OPD sudah mengecek. Struktur rumahnya retak dan lingkungannya juga muncul retakan. Mereka sudah menyadari risikonya dan bersedia direlokasi. Sementara ini, kami sarankan mengungsi ke rumah orang tuanya,” kata Mujahid.

Sementara itu, Lurah Sriharjo, Titik Istiyawatun Khasanah, mengonfirmasi bahwa pemerintah kalurahan mendukung penuh rencana perpanjangan masa tanggap darurat. Dukungan ini diberikan mengingat penanganan di lapangan masih berlangsung.

“Ini masih dalam upaya penanganan darurat, sehingga perlu dasar hukum untuk perpanjangannya. Detailnya nanti BPBD yang menyampaikan setelah rakor siang ini,” ujarnya.

Titik menyebut kondisi masyarakat saat ini relatif aman dan aktivitas berlangsung normal. Warga kini memanfaatkan jalan darurat yang dibuat bersama Pemkab Bantul, sembari menunggu penanganan utama selesai.

“Alhamdulillah kondisi masyarakat kondusif. Pemkab sudah membuat jalan sementara yang lebih nyaman di sisi utara Jalan Nongsar. Jembatan bambu sepanjang 220 meter juga sudah ada, jadi warga lebih tenang,” ungkapnya.

Ia menambahkan, jalan darurat yang dibangun Pemkab ditargetkan dapat dilewati dalam sepekan ke depan. Harapannya, jalur darurat buatan warga di area rawan longsor bisa dibongkar untuk mengurangi risiko keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |