Biro PIWPP Rumuskan Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di DIY

9 hours ago 2

Biro PIWPP Rumuskan Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di DIY Kepala Biro PIWPP Setda DIY, Rosdiana Puji Lestari (dua dari kiri); Anggota Komisi C DPRD DIY, Aslam Ridlo (tengah); Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirtatama DIY, Teddy Kustriyanto Widodo (dua dari kanan); dan Jabatan Fungsional Pengelola Sumber Daya Air Ahli Madya BBWSSO, Sahril (kanan) saat menjadi narasumber dalam siniar dengan topik Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Kawasan Perkotaan Jogjakarta, Jumat (11/7 - 2025).

JOGJA—Biro Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan (PIWPP) Setda DIY menggelar podcast atau siniar dengan topik Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Kawasan Perkotaan Jogjakarta.

Siniar ini dihadiri sejumlah narasumber, yakni Kepala Biro PIWPP Setda DIY, Rosdiana Puji Lestari; Anggota Komisi C DPRD DIY, Aslam Ridlo; Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirtatama DIY, Teddy Kustriyanto Widodo; dan Jabatan Fungsional Pengelola Sumber Daya Air Ahli Madya BBWSSO, Sahril.

Kepala Biro PIWPP Setda DIY, Rosdiana Puji Lestari, menjelaskan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, jajarannya menyusun berbagai kebijakan, salah satunya pemetaan kebutuhan air bersih masyarakat di DIY. Pemetaan ini disusun sampai 20 tahun ke depan.

"Kami pengaturannya, kemudian mendorong stakeholder terkait agar pemanfaatan sumber air baku lebih maksimal. Termasuk pemanfaatan oleh masyarakat," kata Rosdiana dalam siniar yang digelar di Crystal Lotus Hotel, Jumat (11/7/2025). 

BACA JUGA: Siswa Bisa Mendaftar Sekolah Rakyat, Ini Syarat dan Caranya

Menurut Rosdiana, masih banyak masyarakat yang perlu diedukasi dalam pemanfaatan air. Di beberapa daerah yang airnya melimpah, pola boros air kadang terjadi dan harus dihindari. Air harus dimanfaatkan dengan bijak.

Dalam upaya pemenuhan air bersih bagi masyarakat DIY, Biro PIWPP mencoba memaksimalkan air permukaan dan mengetatkan penggunaan air tanah. "Banyak sekali potensi mata air dan air permukaan yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber air baku," tuturnya.

Berdasarkan pemetaan Biro PIWPP, ada beberapa air permukaan yang bisa menjadi air baku, seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kartamantul, SPAM Kamijoro, sungai bawah tanah dan masih banyak lagi.

Jabatan Fungsional Pengelola Sumber Daya Air Ahli Madya BBWSSO, Sahril, menjelaskan jajarannya bertugas memelihara, menjaga dan melestarikan air. BBWSSO berupaya menjaga agar volume air yang ada di sungai tetap sesuai perhitungan, jangan sampai ada pengambilan liar. "Kami juga mengadakan reboisasi dan penghijauan agar air bisa tersimpan dan bisa mengalir sampai ke hulu," katanya.

Direktur Utama PDAB Tirtatama DIY, Teddy Kustriyanto Widodo, mengatakan produksi air yang dihasilkan dari PDAB Tirtatama telah memenuhi persyaratan kesehatan untuk air minum. Dari air yang diproduksi oleh PDAB Tirtatama, masih ada idle capacity atau air yang belum dimanfaatkan. "Idle capacity sekitar 50 persen dari 700 liter air per detik, jadi masih ada 350 liter air per detik yang belum dimanfaatkan," katanya.

Teddy menjelaskan di kawasan perkotaan masih banyak ditemukan kualitas air yang belum memenuhi persyaratan, misalnya adanya cemaran bakteri E. coli. Karena itu, Teddy menyarankan agar warga beralih ke air produksi PDAB Tirtatama yang telah memenuhi syarat kesehatan untuk air minum.

Anggota Komisi C DPRD DIY, Aslam Ridlo, mengapresiasi pemerintah daerah yang berencana menyempurnakan rencana induk tata kelola air. Dalam hal fokus penyempurnaan tersebut, Aslam berharap ada pemetaan titik-titik yang berpotensi terdampak kekeringan tiap tahunnya.

"Di dalam rencana induk harus ada skema bagaimana menangani spot desa, kapanewon yang setiap tahun menjadi langganan kekeringan, baik untuk kecukupan rumah tangga maupun pertanian," ujarnya. (Advetorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |