Ilustrasi. - Bisnis Indonesia/Felix Jody Kinarwan
Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta mencatat terjadi penambahan 3.686 investor di DIY pada Maret 2025 atau selama satu bulan. Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan jumlah investor di DIY per Maret 2025 telah mencapai 242.075 investor.
Ia menjelaskan data ini menunjukkan adanya lonjakan pertumbuhan jumlah investor baru di DIY dalam beberapa bulan terakhir. Menurutnya minat masyarakat DIY untuk berinvestasi di pasar modal semakin membaik.
BACA JUGA: Apindo DIY Sebut Belum Ada Badai PHK, Namun Perlu Waspada di Semester Kedua 2025
"Kami tentunya senang sekali dengan capaian di bulan Maret 2025 ini, dalam 1 bulan jumlah investor DIY bertumbuh sebesar 1,55%," ucapnya, Selasa (6/5/2025).
Irfan menyampaikan jika dibandingkan dengan posisi Maret 2024 yang saat itu jumlah investor DIY masih di angka 196.973 investor, maka terjadi pertumbuhan sebesar 22,90% dalam kurun waktu 1 tahun.
Lebih lanjut dia mengatakan secara masif edukasi pasar modal gencar dilakukan untuk masyarakat DIY dan sekitarnya. "Membuat kami sangat optimis Pasar Modal di DIY akan terus bertumbuh," tuturnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan di awal 2025 BEI telah melaksanakan 3.979 kegiatan edukasi di berbagai daerah seperti penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal (SPM) dari level 1 hingga level 3, webinar, seminar, workshop, kunjungan ke BEI, pembuatan konten edukasi di media sosial, serta pelatihan lainnya di seluruh Indonesia.
Dia mengatakan BEI bersama SRO didukung OJK akan menyelenggarakan kembali Capital Market Summit & Expo (CMSE) pada 2025 dan program Road to CMSE 2025 sudah dimulai sejak awal Maret 2025. Rangkaian CMSE 2025 diselenggarakan bekerja sama dengan para pelaku industri, perguruan tinggi, komunitas, serta media massa.
BACA JUGA: Ekonomi DIY Triwulan I 2025 Tumbuh 5,11 Persen
Menurutnya BEI mampu mengkomunikasikan pesan bahwa investasi adalah bagian dari kemajuan bangsa. Melalui sinergi kolaborasi dan dukungan dari semua pemangku kepentingan di pasar modal untuk melakukan edukasi offline serta digital.
"Sehingga nantinya akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang telah menjadi investor di pasar modal," lanjutnya.
Sementara itu jumlah investor pasar modal Indonesia telah melampaui 16 juta Single Investor Identification (SID) atau lebih tepatnya 16.021.179 SID hingga Selasa 22 April 2025. Meningkat 1.345.305 SID sepanjang 2025. Dari jumlah ini lebih dari 79% investor berusia di bawah 40 tahun.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan, BEI memahami kesiapan digital, kemampuan menyampaikan edukasi yang relevan, serta mudah diakses kapanpun dan dimanapun merupakan kunci. Upaya ini dilakukan melalui jaringan Kantor Perwakilan (KP) BEI, GI BEI, Duta Pasar Modal, media sosial resmi BEI, serta berbagai kanal media yang menyajikan informasi seputar pasar modal Indonesia.
Selain itu, BEI juga menyediakan data pasar, analisis, materi edukasi, update informasi terkini yang dapat diakses kapan saja melalui aplikasi IDX Mobile yang saat ini sudah memiliki lebih dari 285.000 pengguna. Kemudian kolaborasi konten dengan influencer dan pemanfaatan media sosial KP BEI di seluruh Indonesia turut dilakukan untuk memperluas jangkauan literasi pasar modal.
Menurutnya pendekatan secara digital tidak hanya menjadi solusi saat terjadi krisis, tetapi juga telah terbukti sebagai strategi jangka panjang yang efektif untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas dan inklusif.
"Kedua hal tersebut tidak hanya mengubah strategi BEI, tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk terus mendorong literasi dan inklusi pasar modal melalui pendekatan digital yang adaptif, kolaboratif, dan partisipatif," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News