Bantul Siapkan 560 Tangki Air Bersih untuk Antisipasi Kekeringan

10 hours ago 3

Bantul Siapkan 560 Tangki Air Bersih untuk Antisipasi Kekeringan BPBD Bantul menyalurkan permintaan dropping air bersih ke kapanewon terdampak kekeringan awal Desember 2023. - Istimewa

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul menyiapkan bantuan air bersih 560 tangki guna mengantisipasi kekeringan akibat musim kemarau pada tahun 2025. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp28 juta.

"Untuk tahun ini, anggaran yang kami alokasikan sebesar Rp28 juta, atau sebanyak 560 tangki. Kita selalu menganggarkan air bersih untuk antisipasi musim kemarau," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul Antoni Hutagaol, Minggu (6/7/2025).

Bantuan air bersih yang setara mencapai sekitar 2,8 juta liter karena setiap tangki air dengan kapasitas lima ribu liter tersebut akan didistribusikan bagi masyarakat yang mengajukan permohonan droping air bersih karena wilayah kesulitan air bersih.

BACA JUGA: Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama

Meski demikian, air bersih yang disediakan pemerintah tersebut bisa saja mengalami kekurangan apabila masyarakat yang terdampak kekeringan terus mengajukan permohonan, sehingga perlu menggandeng lembaga non pemerintah untuk distribusi air.

"Seperti pada anggaran tahun lalu sepertinya sudah habis, padahal sudah sempat dibantu oleh rekan-rekan perusahaan melalui program CSR [tanggung jawab sosial perusahaan], untuk memenuhi permintaan droping air," katanya.

Saat ini pihaknya masih menunggu adanya rapat koordinasi (rakor) mengenai persiapan daerah dalam menghadapi musim kemarau yang digelar bersama stakeholder terkait oleh pemerintah daerah (Pemda) DIY).

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, rakor menjelang musim kemarau juga menghadirkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca termasuk tingkat kerawanan kekeringan dampak musim.

BACA JUGA: Unik! Cafe dengan Nuansa Buku di Tengah Indahnya Kotagede

"Kalau prediksi BMKG awal musim kemarau dimungkinkan berlangsung pada Agustus. Saat ini ternyata kemarau basah, wilayah yang kondisinya panas, tiba-tiba terjadi hujan, artinya musim masih tidak menentu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |