Jakarta (ANTARA) - Orang berkebutuhan khusus merupakan individu yang perkembangannya memiliki karakterisitik khusus dan kemampuan yang berbeda dari lainnya yang dipandang normal pada umumnya.
Orang berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan dalam fungsi kognitif, fisik maupun emosi yang berpengaruh secara signifikan dalam proses tumbuh kembangnya yang mengganggu kemampuannya dalam mempelajari atau melakukan suatu aktivitas tertentu.
Istilah individu berkebutuhan khusus kerap disebut anak berkebutuhan khusus karena gangguan ini dapat teridentifikasi sejak usia dini. Biasanya dipicu oleh beragam faktor, salah satunya keturunan atau cacat lahir.
Orang berkebutuhan khusus menyandang gangguan atau kecacatan fisik/mental tunggal maupun ganda, seperti tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, autism, ADHD.
Tunanetra
Tunanetra merupakan kondisi seseorang dimana mengalami gangguan penglihatan disebabkan karena adanya kerusakan pada mata dan organ lain yang mendukung terjadi proses melihat.
Tunanetra disebabkan oleh kecelakaan, cedera pada mata, genetik terlahir dengan kondisi buta, atau menderita diabetes, glaukoma, atau degenerasi makula. Dalam menjalankan aktivitasnya, penyandang tunanetra biasanya menggunakan indra lain seperti pendengaran, peraba atau perasa dan penciuman.
Tunarungu
Tunarungu merupakan seseorang yang mengalami hambatan atau gangguan pada organ pendengarannya, sehingga mengalami kehilangan pendengaran atau pendengarannya terganggu.
Tunarungu dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing). Istilah Tuli mengacu pada gangguan pendengaran yang sangat berat sehingga tidak dapat melakukan proses informasi verbal melalui pendengaran dengan ataupun tanpa alat bantu dengar.
Tuli memiliki bahasa ibu (bahasa isyarat) yang digunakan untuk berkomunikasi. Sedangkan, kurang dengar suatu kondisi dimana seseorang masih memiliki sisa pendengaran sehingga dapat menerima informasi dengan bantuan alat bantu dengar.
Tunawicara
Tunawicara merupakan seseorang yang mengalami hambatan atau gangguan dalam berbicara, sehingga sulit melakukan komunikasi verbal. Kondisi ini merupakan gangguan atau hambatan yang menyebabkan seseorang mengalami kelainan dalam pengucapan atau artikulasi bahasa maupun suara.
Faktor pemicu terjadinya tunawicara kurang atau tidak berfungsinya organ-organ untuk berbicara, seperti rongga mulut, lidah dan pita suara.
Kelainan bicara dan bahasa pada umumnya terjadi pada seseorang dengan jenis gangguan diantaranya kelainan artikulasi atau kesulitan dalam menghasilkan suara yang menyusun kata, mengeluarkan suara melengking, serta suka mengulangi atau memperpanjang suara.
Tunagrahita
Tunagrahita merupakan seseorang yang memiliki kelemahan dalam berfikir atau dikenal dengan cacat mental. Hampir semua tunagrahita mengalami kesulitan untuk mengingat, keterlambatan berbicara, sulit memahami diri serta memiliki kelemahan intelektual.
Tunadaksa
Tunadaksa merupakan seseorang yang mengalami cacat fisik sehingga tidak dapat menjalankan fisiknya secara normal. Orang kebutuhan khusus dalam kelompok ini yang menderita penyakit epilepsy (ayan), cerebral palsy, kelainan tulang belakang, gangguan pada tulang dan otot, serta yang mengalami amputasi.
Tunalaras
Tunalaras merupakan seseorang yang memiliki gangguan, hambatan atau berkelainan dalam hal mengontrol emosi dan perilaku sehingga kurang mampu dalam mematuhi sikap, norma atau nilai sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat pada umumnya.
Kesulitan belajar
Kesulitan belajar merupakan seseorang yang mengalami gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, bicara atau tulisan.
Gangguan tersebut biasanya nampak dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berfikir, berbicara dan membaca, menulis, mengeja atau berhitung. Mencakup kondisi seperti gangguan perseptual, luka pada otak, dyslexia, dan perkembangan aphasia (kehilangan kemampuan memahami kata-kata).
Autism
Autism merupakan seseorang yang memiliki gangguan perkembangan yang mempengaruhi komunikasi verbal, nonverbal dan interaksi sosial. Karakteristik yang sering dihubungkan dengan autis berupa pengulangan gerakan dan aktifitas, resisten terhadap perubahan lingkungan dan selalu tidak merespon pengalaman sensori.
Penyebab gangguan autism disebabkan karena abnormalitas di otak, biasanya karena kurangnya perhatian dari orangtua, faktor genetik dan adanya gangguan neurologi di otaknya yang menyebabkan kesulitan untuk merespon.
ADHD
ADHD atau singkatan dari Attention Deficit-Hiperaktif Disorde merupakan gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif atau gangguan pola perilaku yang ditandai dengan aktivitas berlebihan, selalu bergerak dan tak bisa tenang, serta tidak bisa memusatkan perhatian pada suatu hal dalam waktu yang lama.
Baca juga: Sambut Hari Disabilitas Internasional, PNM hadirkan ruang pintar khusus disabilitas Baca juga: LRT Jabodebek hadirkan layanan ramah disabilitas di seluruh stasiun
Baca juga: Apa yang dimaksud karyawan disabilitas?
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024