Apa itu saham: Pengertian, keuntungan, dan risikonya

2 weeks ago 21

Jakarta (ANTARA) - Baru-baru ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengusulkan agar pendidikan mengenai saham dan pasar modal dimulai sejak tingkat Sekolah Dasar (SD). Menurutnya, pemahaman tentang investasi sejak dini dapat membantu anak-anak memahami pentingnya perencanaan keuangan dan pengelolaan aset.

Usulan tersebut bertujuan agar pengenalan saham sejak dini dapat memberikan bekal pengetahuan dasar tentang investasi dan pengelolaan keuangan kepada generasi muda. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka membuat keputusan finansial yang lebih cerdas di masa depan, serta berkontribusi pada perekonomian yang lebih stabil dan berkembang.

Lantas apa pengertian, keuntungan, dan risiko saham? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian saham

Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan memiliki saham, pemegangnya berhak atas klaim terhadap pendapatan dan aset perusahaan, serta memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Secara umum, saham dibedakan menjadi dua jenis utama:

Baca juga: BRIS cetak "return" tertinggi di antara emiten perbankan 2024

1. Saham biasa

Memberikan hak suara kepada pemegangnya dalam RUPS dan hak atas dividen yang dibagikan perusahaan.

2. Saham preferen

Memberikan prioritas dalam pembayaran dividen dan klaim atas aset perusahaan jika terjadi likuidasi, namun biasanya tidak memiliki hak suara dalam RUPS.

Kepemilikan saham memungkinkan individu atau entitas untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan dan keuntungan perusahaan, serta berisiko terhadap kerugian jika perusahaan mengalami penurunan kinerja.

Keuntungan investasi Saham

1. Dividen

Perusahaan yang memperoleh laba dapat membagikan sebagian keuntungannya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Jumlah dividen ditentukan oleh Dewan Direksi dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Capital gain

Investor dapat memperoleh keuntungan dengan menjual saham pada harga yang lebih tinggi dari harga beli, yang dikenal sebagai capital gain.

3. Bonus saham

Beberapa perusahaan memberikan bonus saham kepada pemegang saham sebagai bentuk pembagian laba tambahan. Bonus saham biasanya berasal dari agio saham, yaitu selisih antara harga jual dan harga nominal saham saat penawaran umum perdana (IPO).

4. Likuiditas tinggi

Saham diperdagangkan di pasar sekunder seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), yang memungkinkan investor untuk membeli dan menjual saham dengan mudah, memberikan tingkat likuiditas yang tinggi.

Baca juga: OJK sambut baik usulan Sri Mulyani untuk edukasi pasar modal sejak SD

Risiko investasi saham

1. Volatilitas harga

Harga saham dapat berfluktuasi secara signifikan dalam jangka pendek, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, dan sentimen pasar.

2. Risiko kehilangan modal

Tidak ada jaminan bahwa investasi saham akan selalu menguntungkan. Jika harga saham turun di bawah harga beli, investor dapat mengalami kerugian.

3. Tidak semua saham memberikan dividen

Beberapa perusahaan, terutama yang masih dalam tahap pertumbuhan, mungkin memilih untuk tidak membagikan dividen dan lebih fokus pada reinvestasi laba untuk ekspansi bisnis.

Kapan bagi pemula memulai investasi saham?

Bagi pemula yang ingin berinvestasi saham, berikut langkah-langkah yang dapat diikuti:

1. Pelajari dasar-dasar investasi saham

Pahami konsep dasar saham, cara kerjanya, dan faktor-faktor yang memengaruhi harga saham. Pengetahuan ini penting untuk membuat keputusan investasi yang informatif.

2. Pilih perusahaan sekuritas terpercaya

Untuk bertransaksi saham, buka rekening di perusahaan sekuritas yang terpercaya dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pastikan perusahaan sekuritas tersebut menyediakan platform yang mudah digunakan dan biaya transaksi yang kompetitif.

Baca juga: OJK: Pasar modal Indonesia resilien sepanjang 2024

3. Buka rekening saham

Setelah memilih perusahaan sekuritas, buka rekening saham dengan melengkapi dokumen yang diperlukan seperti KTP dan NPWP. Rekening ini akan digunakan untuk melakukan transaksi jual beli saham.

4. Mulai dengan modal sesuai kemampuan

Sebagai pemula, disarankan untuk memulai dengan modal yang sesuai kemampuan finansial dan secara bertahap meningkatkan investasi seiring dengan pengalaman dan pemahaman pasar.

5. Diversifikasi portofolio

Untuk mengurangi risiko, lakukan diversifikasi dengan berinvestasi pada berbagai jenis saham dari sektor yang berbeda. Diversifikasi membantu mengurangi dampak kerugian dari satu saham terhadap keseluruhan portofolio.

6. Terus belajar dan pantau perkembangan pasar

Investasi saham memerlukan pemahaman yang terus berkembang. Ikuti berita ekonomi, analisis pasar, dan laporan keuangan perusahaan untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Investasi saham menawarkan potensi keuntungan yang menarik, namun juga disertai dengan risiko yang perlu dipahami dengan baik. Dengan pengetahuan yang memadai dan strategi investasi yang tepat, investor dapat memanfaatkan peluang yang ada di pasar saham secara optimal.

Baca juga: IHSG diprediksi menguat terbatas seiring optimisme "January Effect"

Baca juga: Samsung Electronics tingkatkan kepemilikan saham di Rainbow Robotics

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |