1,3 Juta Liter Air Didistribusikan BPBD Bantul ke Wilayah Kekeringan

3 hours ago 1

1,3 Juta Liter Air Didistribusikan BPBD Bantul ke Wilayah Kekeringan BPBD Bantul menyalurkan permintaan dropping air bersih ke kapanewon terdampak kekeringan awal Desember 2023. - Istimewa

Harianjogja.com, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul telah mendistribusikan bantuan air bersih 1,3 juta liter ke wilayah kekeringan atau kesulitan air bersih yang terdampak musim kemarau 2025.

"Update data droping air bersih di wilayah Kabupaten Bantul sejak 2 Juli hingga 19 Oktober 2025 sebanyak 1.365.000 liter dengan total tangki sebanyak 273 tangki," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Senin.
Dia menyebut, dari total 273 tangki air tersebut, 102 tangki dari BPBD Bantul, 112 tangki dari Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, 21 tangki dari Tagana Bantul, dan 38 tangki dari donasi pihak luar.

"Detail rincian penerima manfaat droping air bersih tersebar di tiga kecamatan, empat kelurahan, sembilan dusun, dengan jumlah penerima sebanyak 723 keluarga (KK) atau sebanyak 3.192 jiwa," katanya.

Dia menjelaskan wilayah Bantul yang mendapat bantuan air terbanyak karena kebutuhan air yang terus-menerus, yaitu Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan 775.000 liter atau setara 155 tangki, Kecamatan Pajangan meliputi dua kelurahan, yaitu Guwosari 560.000 liter atau 112 tangki dan Triwidadi 15.000 liter atau tiga tangki, dan Kecamatan Dlingo 15.000 liter atau tiga tangki untuk kebutuhan masyarakat Kelurahan Munthuk.

Menurut dia, selain karena terdampak kemarau hingga membuat sumber air berkurang, kondisi kesulitan air di Bantul juga karena dam atau bendung yang jebol di Jembatan Srandakan beberapa waktu lalu, hingga berakibat aliran air tidak masuk ke sumber mata air wilayah Trimurti.

"Hari ini (20/10) juga ada droping air untuk wilayah Kelurahan Trimurti, Srandakan berjumlah empat tangki," katanya.

Ia mengatakan potensi kekeringan seiring dengan masuknya musim hujan pada minggu ini sudah tidak menjadi perhatian lagi, namun yang perlu diwaspadai berupa kejadian seperti angin kencang.

"Sekarang ini memasuki musim peralihan, jadi yang perlu diwaspadai adalah angin kencang dan hujan deras. Diperkirakan mulai musim hujan bulan November awal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |