1.000 Petugas SPPG Bantul Dibekali Pelatihan Penjamah Makanan

9 hours ago 2

1.000 Petugas SPPG Bantul Dibekali Pelatihan Penjamah Makanan Suasana Bimtek peningkatan kompetensi penjamah pangan yang melibatkan 1.000 petugas dan relawan SPPG di Bantul yang digelar BGN pada 18/19 Oktober lalu. Dokumentasi Istimewa

Harianjogja.com, BANTUL—Sedikitnya 1.000 petugas dan sukarelawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bantul mendapat pembekalan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Pangan yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperkuat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Direktorat Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Dhifan Rizki Novanta mengatakan, agenda itu menjadi salah satu bagian dari upaya pemerintah dalam mengantisipasi berbagai kendala dan insiden dalam penyediaan makanan bagi anak sekolah di daerah alias keracunan.

“Fokus utama kami tetap pada tujuan program MBG yakni mempersiapkan anak-anak yang sehat, unggul dan berdaya juang, termasuk di Bantul. Maka semua aspek keamanan dan kesehatan pangan harus jadi prioritas,” ujarnya, dikutip Selasa (21/10/2025). 

Dalam bimtek fokus pada upaya meningkatkan kompetensi, kesadaran higienitas, keamanan pangan, serta keberlanjutan penyediaan makanan di seluruh layanan SPPG. BGN menargetkan seluruh titik layanan harus bebas dari kasus kontaminasi atau kerusakan pangan hingga nihil insiden.

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Nurjaeni menambahkan, kegiatan di Bantul menjadi bagian dari bimtek serentak di 34 kabupaten/kota di enam provinsi yang melibatkan sekitar 30.000 penjamah pangan SPPG. Menurutnya, langkah ini adalah strategi pemerintah untuk memastikan setiap penjamah makanan benar-benar kompeten.

“Kami ingin memastikan setiap penjamah makanan memiliki keterampilan memadai di seluruh tahapan, mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga distribusi makanan bergizi kepada penerima manfaat,” kata Nurjaeni.

Selain Bimtek, BGN dalam waktu dekat juga akan memperkuat aspek teknis lain agar program MBG berjalan dengan optimal. Beberapa di antaranya yakni dengan penempatan 5.000 chef profesional untuk mendampingi pengolahan makanan di SPPG baru. Kemudian uji cepat makanan berkala oleh Balai POM guna memastikan keamanan dan mutu bahan pangan dan kewajiban sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG, disertai pembelajaran digital melalui platform Plataran Sehat Kemenkes.

"Juga sertifikasi halal untuk menjamin kepercayaan publik terhadap program MBG," ucapnya. 

Bimtek ini turut melibatkan narasumber lintas instansi, antara lain BPOM, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, serta Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). Bantul yang jadi salah satu daerah prioritas diharapkan menjadi laboratorium penerapan standar baru penyelenggaraan program MBG yang lebih profesional, aman, dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |