Ilustrasi SPKLU milik PLN. - Istimewa
Harianjogja.com, SOLO - PT. PLN (Persero) menginformasikan Dua rumah sakit di Kota Solo telah dilengkapi dengan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU. PLN membuka kemitraan SPKLU dengan berbagi keuntungan.
Manager PT PLN (Persero) UP3 Surakarta, Moh Sadli, mengatakan SPKLU sudah tersedia di Rumah Sakit (RS) Kardiologi Emirates Indonesia di Jebres. Fasilitas itu sudah siap digunakan meskipun Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia belum dibuka dan menerima pasien.
Selain itu, kata Sadli, di Rumah Sakit JIH Solo juga telah tersedia SPKLU. Pengguna kendaraan listrik memiliki kebiasaan tersendiri yakni mengisi daya baterai kendaraan sambil melakukan aktivitas lainnya.
“Mereka mengisi sambil berwisata, kulineran, periksa dokter. Mengisi baterai sambil melakukan aktivitas lainnya,” jelas dia saat diwawancarai Espos di kantornya, Senin (2/6/2025) sore.
Menurut dia, para pengguna kendaraan listrik sudah mengetahui lokasi SPKLU sebelum melakukan perjalanan. Mereka sudah merencanakan perjalanan dan rencana mengisi daya baterai. Aplikasi PLN Mobile memudahkan pengguna mengetahui lokasi SPKLU terdekat.
Dia menjelaskan PT PLN (Persero) UP3 Surakarta telah memiliki 34 unit charging. Sebanyak 13 unit di antaranya di empat lokasi di jalan tol. Sedangkan SPKLU sisanya tersebar di luar jalan tol Soloraya.
BACA JUGA: PLN UP3 Yogyakarta Catat Sudah Ada 17 SPKLU di DIY
Dia mengatakan SPKLU Mangkunegaran merupakan SPKLU terbaru di wilayah PT PLN (Persero) UP3 Surakarta. PLN membuka fasilitas itu sebelum Lebaran 2025. “Kami membidik lokasi yang strategis, disetujui Mangkunegaran, dipasang, lalu ramai karena momennya liburan sehingga banyak pemudik yang memanfaatkan,” papar dia.
Menurut dia, PLN membuka peluang kemitraan untuk menyediakan fasilitas SPKLU. Beberapa hotel dan restoran tertarik menambah SPKLU untuk memberikan kemudahan bagi pelanggannya yang menggunakan kendaraan listrik.
“Pemasangan SPKLU ada skema kemitraan, ada rumah makan, gedung, pengelola menyiapkan lahan, mesin dari kami. Atau mereka menyiapkan lahan dan mesin. Kami menyiapkan aplikasi, tentunya mereka mendapatkan profit sharing lebih besar,” ungkap dia.
Diberitakan Espos sebelumnya, pertumbuhan SPKLU di Indonesia terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Tak terkecuali di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di mana pengguna mobil listrik kini semakin dimudahkan untuk mengisi daya kendaraannya.
Peningkatan ini sejalan dengan melonjaknya jumlah kendaraan listrik yang beredar di jalanan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik nasional terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada 2020, tercatat hanya 125 unit mobil listrik yang terjual di Indonesia. Angka ini naik menjadi 687 unit pada 2021, lalu melonjak signifikan menjadi 10.327 unit pada 2022, dan diperkirakan mencapai 43.188 unit pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id