Serap Gabah 111 Ribu Ton, Bulog Kanwil Jogja Sewa Gudang Tambahan

Harianjogja.com JOGJA—Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jogja mencatat capaian positif dalam penyerapan gabah petani pada musim panen tahun ini. Sampai dengan 11 Mei 2025, total penyerapan mencapai 111.000 ton setara beras.

Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Jogja, Ninik Setyowati, menjelaskan pencapaian ini merupakan hasil kerja sama yang solid antara Bulog, Polri, TNI, Dinas Pertanian di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, petani dan mitra penggilingan.

“Sampai pertengahan Mei 2025, target penyerapan gabah/beras di Provinsi DIY telah tercapai. Ini menjadi bukti komitmen Bulog dalam menjaga ketahanan pangan serta menstabilkan harga di tingkat petani,” ujarnya, Selasa (12/5/2025).

BACA JUGA: Warga Gunungkidul Diminta Waspada terhadap Dampak Cuaca Ekstrem di Masa Pancaroba

Meskipun target provinsi DIY sudah tercapai, namun Bulog masih terus melaksanakan penyerapan gabah/beras sebagaimana arahan pemerintah. Hingga saat ini, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen(GKP) masih di angka Rp6.500/kg, sedangkan HPP Beras Rp 12.000/kg.

Dengan tingginya serapan gabah/beras yang disimpan dalam gudang, saat ini seluruh gudang Bulog di wilayah DIY terisi penuh. Untuk mengantisipasi penumpukan dan menjaga kualitas beras, Bulog telah menyewa total 78 unit gudang filial termasuk yang berada Kantor Cabang Banyumas maupun Magelang, serta 28 unit diantaranya berada di DIY.

“Kami menyewa gudang tambahan berkapasitas total sekitar 66.000 ton untuk menampung stok. Ini sebagai langkah antisipatif. Meskipun berstatus gudang sewa, proses penyimpanan tetap sesuai standar sehingga kualitas berastetap terjaga,” ungkapnya.

BACA JUGA: Usia Calon Transmigran Asal Gunungkidul Dibatasi Maksimal 35 Tahun

Beras yang telah diserap akan digunakan sebagai bagian dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP), termasuk untuk mendukung program bantuan pangan dan intervensi harga jika dibutuhkan. Bulog memastikan bahwa seluruh proses penyimpanan dan distribusi dilakukan sesuai standar agar stok tetap aman dan layak konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News