Foto ilustrasi peluru kendali. Wikipedia.
Harianjogja.com, JAKARTA—Delapan orang tewas dan 35 orang terluka serta dua orang hilang setelah India melancarkan serangan rudal di Pakistan.
"Tentara India menggunakan senjata yang berbeda, menargetkan enam tempat, yang menyebabkan 24 terdampak," kata Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry dalam konferensi pers sebelum fajar di kota garnisun Rawalpindi sebagaimana dilansir Antara, Rabu (7/5/2025).
BACA JUGA: Presiden Prabowo Dikabarkan Bahas Pembelian Rudal BrahMos dengan India
Tempat-tempat yang menjadi target, termasuk sebuah masjid, berada di Pakistan dan juga di Kashmir yang dikelola Pakistan, katanya. Sebelumnya, India mengatakan telah meluncurkan serangan rudal yang menargetkan sembilan lokasi yang diklaim sebagai infrastruktur teroris di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.
Eskalasi antara negara tetangga bersenjata nuklir itu terjadi setelah serangan 22 April di Pahalgam, Kashmir yang dikelola India yang menewaskan 26 orang. India menyalahkan Pakistan atas serangan itu, dengan mengklaim ada hubungan lintas batas. Pakistan membantah mereka ada hubungan dengan pembunuhan itu.
Siapkan Pembalasan
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif berjanji akan memberikan balasan setimpal pada India yang telah menyerang kota-kota di Pakistan dengan rudal. Dia menyebut tindakan India itu sebagai serangan pengecut dan aksi perang.
"Bangsa Pakistan dan angkatan bersenjata Pakistan tahu cara menghadapi musuh dengan sangat baik," kata Sharif dalam sebuah pernyataan.
"Musuh tak akan pernah dibiarkan berhasil mencapai tujuan jahatnya," katanya.
Juru bicara militer Pakistan Letjen Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan India telah menembakkan rudal ke kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli dari wilayah udaranya sendiri.
Eskalasi di antara kedua negara nuklir yang bertetangga itu terjadi setelah serangan terjadi pada 22 April di Pahalgam, wilayah Kashmir India, yang menewaskan 26 orang.
India menyalahkan Pakistan atas serangan itu dan menuding adanya keterkaitan lintas batas antara Pakistan dengan pelaku serangan. Namun, Pakistan membantah tudingan itu.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyebut serangan India sebagai aksi perang tanpa alasan dan terang-terangan dan melanggar kedaulatan Pakistan.
BACA JUGA: Cara Membuat Recap Reels di Instagram
"Situasi masih terus berkembang. Pakistan berhak memilih kapan dan di mana akan membalas sesuai Pasal-51 Piagam PBB dan hukum internasional," kata kementerian itu.
Sementara itu, otoritas Punjab di Pakistan, yang berbatasan dengan India, mengumumkan keadaan darurat dan memerintahkan semua tempat pendidikan ditutup pada Rabu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara