Profil Anis Matta, calon wakil menteri luar negeri kabinet Prabowo

1 month ago 47

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, termasuk salah satu nama yang dikabarkan menjadi calon wakil menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia melakukan kunjungan atas panggilannya, ke rumah Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara IV, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10/2024).

Anis Matta datang bersama dengan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, yang ikut hadir dalam pemanggilan calon menteri dan wakil menteri untuk Kabinet Kerja Prabowo.

Dalam pertemuan tersebut, Anis mengungkapkan bahwa ia telah ditunjuk sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) di Kabinet Prabowo-Gibran.

"Saya baru saja menerima amanah dari Bapak Prabowo sebagai Wakil Menteri Luar Negeri. Kemungkinan besar, tugas saya akan berfokus pada isu-isu dunia Islam," ujar Anis Matta, Selasa (15/10). Ia juga menambahkan, bahwa sebelumnya sudah ada pembicaraan dengan Prabowo mengenai hal ini.

Lantas, bagaimana latar belakang kehidupan dan perjalanan karir Anis Matta? Berikut profilnya.

Profil Anis Matta

Memiliki nama lengkap Muhammad Anis Matta, ia lahir di Welado, Bone, Sulawesi Selatan, pada 7 Desember 1968. Ia adalah seorang politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) sejak 2019.

Anis menempuh pendidikan di SD Inpres Welado, SMP Darul Arqam, dan lulus dari SLTA Darul Arqam pada tahun 1986. Dan ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta pada tahun 1992.

Baca juga: Profil Saifullah Yusuf, Mensos Jokowi yang lanjut di kabinet Prabowo
Baca juga: Profil Maruarar Sirait, eks politikus PDI-P yang masuk bursa menteri Prabowo

Anis dikenal sebagai penulis buku-buku politik dan dakwah, dengan karya-karyanya banyak dijadikan referensi oleh aktivis dakwah di kampus.
Selama karir nya, sebelum di politik ia memiliki berbagai pengalaman penting di bidang akademis dan bisnis.

Ia pernah menjabat sebagai direktur pusat studi Islam Al-Manar, komisaris di PT Indo Media Green Pages, presiden komisaris di PT Manara Inti Tijara, dan juga menjadi dosen agama Islam di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Program Extension selama dua tahun, dari tahun 1996 hingga 1998.

Dalam perjalanan karir politiknya, Anis dimulai ketika ia bergabung dan menjadi salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang sebelumnya bernama Partai Keadilan dan dideklarasikan di Jakarta pada 20 Juli 1998. Setelah pemilu 1999, partai ini mengganti namanya menjadi Partai Keadilan Sejahtera pada 2 Juli 2003.

Karir politik Anis semakin bersinar di PKS, di mana ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal selama tiga periode, yaitu dari 2003 - 2005, 2005 - 2010, dan 2010 - 2013. Ia kemudian diangkat oleh Majelis Syuro PKS, sebagai presiden partai pada periode 1 Februari 2013 hingga 10 Agustus 2015.

Sebelum memutuskan untuk menjadi presiden PKS, Anis pernah menjabat sebagai anggota DPR untuk periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I. Pada periode keduanya, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR hingga mengundurkan diri pada saat diangkat menjadi Presiden PKS.

Kemudian tahun 2017, Anis dan Fahri Hamzah, yang juga merupakan anggota PKS, mendirikan organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi). Organisasi ini kemudian berkembang menjadi Partai Gelombang Rakyat Indonesia, yang didirikan pada 28 Oktober 2019, di mana Anis Matta menjabat sebagai ketua umum hingga saat ini.

Baca juga: Sosok Sultan Najamudin, Ketua DPD yang jadi kandidat menteri kabinet Prabowo
Baca juga: Sosok Yusril Ihza Mahendra, calon menteri dalam kabinet Prabowo
 

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |