Ilustrasi anak/anak mengukur tinggi badan. / Freepik
Harianjogja.com, JOGJA—Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) menjadi salah satu upaya Pemkot Jogja dalam mencegah terjadinya stunting. Menjalin kemitraan dengan korporasi sebagai orang tua asuh yang juga mendukung melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
BACA JUGA: 73 Kendaraan Terjaring Operasi Gakum di Kota Jogja
Beberapa di antaranya adala PT Sari Husada Griya Mahardika, Radio Sonora, STIKES Bethesda, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Jogja, Baznas Kota Jogja, Wanita Katolik Republik Indonesia, BSI Maslahat, BPJS Ketenagajerjaan, Bank Jogja dan Bank BPD DIY.
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyatakan pemantauan keluarga berisiko stunting, mulai dari calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu bersalin dan bayi di bawah dua tahun (baduta) menjadi kunci utama untuk menurunkan stunting dan mencapai zero new stunting.
“Baduta ini harus dipantau, nanti dilihat berat badannya naik atau tidak, tinggi atau panjangnya nambah atau tidak, makanya ASI eksklusif itu sangat penting, sehingga ibu menyusui juga dipantau dan dipastikan mendapat PMT berupa protein hewani telur dan ikan lele,” ujarnya, dikutip dari laman Pemkot Jogja, Rabu (23/7/2025).
Selain itu fokusnya tidak hanya pada penurunan stunting, lanjut Hasto, tapi juga bagaimana bisa menuju zero new stunting, tidak ada penambahan angka stunting baru.
“Catin ini kalau Kurang Energi Kronis (KEK), kemudian anemia, tentu sangat berisiko ketika nanti hamil dan anaknya lahir. Jadi sebelum hamil juga dipantau, diberi PMT kemudian tablet tambah darah. Ibu hamil juga dipantau khususnya yang berisiko, ada yang KEK, anemia, ada juga yang 4T yaitu terlalu muda usia kehamilan, terlalu tua usia kehamilan, terlalu dekat jarak kehamilan, dan terlalu banyak kehamilan,” imbuhnya.
Sejalan dengan itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Jogja, Retnaningtyas menjelaskan hingga bulan Juli 2025 terdapat 613 sasaran yang didampingi orang tua asuh.
“Sasaran bayi di bawah dua tahun atau baduta ada 485, ibu hamil 116 dan ibu menyusui 12, sehingga total ada 613 sasaran yang mendapatkan pendampingan melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tiap kelurahan serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari orang tua asuh yaitu 10 mitra melalui program CSR,” jelasnya.
Pihaknya mengatakan, PMT diberikan kepada kelompok sasaran selama rentang waktu dua sampai enam bulan, di mana masing-masing sasaran akan dipantau oleh TPK perkembangannya.
“Kami terus mengupayakan untuk pendampingan dan PMT bisa sampai 6 bulan, dipantau secara rutin perkembangannya. Termasuk untuk data sasaran baru hingga bulan Juli ini total se-Kota Jogja ada 24 calon pengantin (catin), 111 ibu hamil dan 41 ibu pasca bersalin,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News