Pembangunan JJLS Kelok 23 Parangtritis-Girijati Capai 85,33 Persen

1 month ago 11

Pembangunan JJLS Kelok 23 Parangtritis-Girijati Capai 85,33 Persen Realisasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) atau Pansela Kretek-Girijati atau dikenal dengan Kelok 23 yang menghubungkan antara Bantul dengan Gunungkidul telah mencapai 85,33 persen. - Antara.

Harianjogja.com, JAKARTA—Realisasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) atau Pansela Kretek-Girijati atau dikenal dengan Kelok 23 yang menghubungkan antara Bantul dengan Gunungkidul telah mencapai 85,33 persen.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menjelaskan, proyek JJLS Kelok 23 yang terletak di kawasan Bantul, Gunungkidul itu, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas kawasan pesisir selatan DIY.

Selain itu, pembangunan JJLS Kelok 23 tersebut juga mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bentang Alam Gunungkidul dan Pantai Selatan DIY.

BACA JUGA: 41 Warga Bantul Ganti Kolom Agama Jadi Penghayat Kepercayaan

"Keberadaan Jalan Kretek-Girijati akan memperlancar akses antar-objek wisata, karena dapat dilalui dari Yogyakarta International Airport, Bandara Adisutjipto, serta Kota Yogyakarta. Diharapkan, semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan pesisir selatan," ujar Ermy, Selasa (5/8/2025).

Jalan sepanjang 5,64 kilometer (km) ini, menjadi bagian penting dalam penyelesaian Jalur Jalan Lintas Selatan (JLLS) di DIY.

Menurutnya, terhubungnya trase jalan tersebut dengan jaringan JLLS yang sudah ada, akan mampu memperpendek waktu tempuh sekaligus menurunkan biaya logistik untuk pengiriman barang dan jasa.

Proyek JJLS Kelok 23 ini juga berfungsi dalam meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas di wilayah itu.

BACA JUGA: Massa PSHT Geruduk Polres Sukoharjo, Pertanyakan Kasus Pembacokan

Pengerjaan JJLS Kelok 23 senilai Rp305,67 miliar tersebut juga turut memerhatikan aspek lingkungan. Di antaranya melalui program penghijauan lereng dan infrastruktur penunjang berbasis ekologi. Waskita Karya pun melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan proyek ini. Misalnya, terkait dengan pekerjaan konstruksi serta penyediaan layanan.

"Struktur pondasi atau borepile dipasang untuk menjaga kestabilan lereng disertai soil identification tambahan sebelum pelaksanaan, guna memastikan kesesuaian desain dengan kondisi aktual. Komitmen terhadap keberlanjutan diwujudkan pula dengan penghijauan lereng menggunakan erotion blanket berbahan cocomesh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |