Nilai Produksi Perikanan Budidaya Semester I di Sleman Sentuh Rp862 Miliar

6 hours ago 3

Nilai Produksi Perikanan Budidaya Semester I di Sleman Sentuh Rp862 Miliar Hasil tangkapan ikan. / Freepik

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mencatat nilai produksi perikanan budidaya selama semester I 2025 menyentuh Rp862,73 juta dengan bobot produksi 30.451.938 kilogram (kg).

Staf Pelaksana Data Bidang Perikanan DP3 Sleman, Tony Lukito Triwibowo, mengatakan bobot produksi perikanan budidaya semester I 2025 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 30.389.689 kg.

BACA JUGA: Puluhan Kursi SMP Negeri di Sleman Ditinggal, Banyak yang Tidak Daftar Ulang dengan Alasan Beragam

Adapun dua bulan pertama bobot produksi lebih tinggi daripada bulan-bulan setelahnya. Pada Januari produksi perikanan capai 6.394.697 kg, Februari 7.309.225 kg, Maret 4.567.641 kg, April 3.045.094 kg, Mei 4.263.131 kg, dan Juni 4.872.150 kg.

Sedangkan pada Januari 2024 mencapai 6.381.835 kg, Februari 7.293.526 kg, Maret 4.558.452 kg, April 3.038.969 kg, Mei 4.254.556 kg, dan Juni 4.862.351 kg.

Angka produksi perikanan budidaya berasal dari setiap kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Sleman. Per Januari 2025, ada sekitar 749 kelompok. Mayoritas kelompok itu membudidayakan ikan nila merah sebagai komoditas unggulan sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Sleman.

Harga per kg ikan nila merah bisa mencapai Rp27.000 di tingkat pembudidaya. Apabila masuk di pasar, harganya naik menjadi Rp36.000 per kg.

Sementara, Kepala Bidang Perikanan DP3 Sleman, Wilyada Radianing, mengaku capaian produksi perikanan semester I 2025 sesuai target untuk mencukupi kebutuhan ikan di Kabupaten Sleman dan luar kabupaten.

“Pendampingan teknologi dan membangun jejaring pasar tetap kami lakukan agar kontinuitas produksi terjaga,” kata Wilyada dihubungi, Kamis (3/7/2025).

Wilyada menambahkan DP3 Sleman juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Penyakit Ikan yang berperan memutus rantai penularan penyakit ikan. Pemutusan rantai ini juga akan menjaga kontinuitas dan bahkan meningkatkan produksi perikanan di Sleman.

Dalam pelaksanaannya, Satgas bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam mendeteksi sumber pencemar air. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |