Harianjogja.com, JAKARTA—Muhammadiyah segera meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) untuk membangun satu sistem kalender Hijriah yang bersifat global, ilmiah, dan seragam yang dapat digunakan umat Islam di seluruh dunia secara serentak.
BACA JUGA: KPK Dalami Pengadaan Barang dan Jasa di MPR RI
"Islam merupakan fenomena global. Umatnya telah banyak yang berdiaspora dan tersebar di berbagai penjuru dunia. Sebagai agama universal, Islam memerlukan sistem waktu yang juga uiversal, yang mampu menjadi patokan bagi umat untuk mengatur waktu ibadah dan kehidupan secara sinkron," ujar Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Muhammad Rofiq Muzakkir, di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Selain itu, hal ini juga merupakan langkah dalam memutakhirkan sistem kalender Hijriah sebagai khazanah penting peradaban Islam dalam konteks kehidupan masyarakat Muslim yang kian mengglobal.
"Sehingga langkah ini dapat menjadi upaya untuk memecahkan persoalan tentang standardisasi waktu, akurasi penanggalan, dan integrasi global kaum Muslim dalam melaksanakan kegiatan keagamaan," kata Rofiq.
Acara peluncuran bertempat di Convention Hall Kampus Universitas 'Aisyiyah (UNISA), Yogyakarta, pada Rabu (25/6).
Kegiatan ini akan diresmikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan dihadiri beberapa tokoh nasional maupun internasional, diantaranya Wakil Menteri Luar Negeri, jajaran duta besar, Direktorat Urusan Keagamaan Turki atau Diyanet Turki, dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Selain peluncuran KHGT, rangkaian acara juga akan mencakup seminar internasional yang membahas secara mendalam mengenai konsep, metodologi, serta implementasi KHGT di tingkat global.
"Seminar ini diharapkan dapat memperluas pemahaman masyarakat serta membuka ruang dialog lintas budaya dan keilmuan mengenai sistem kalender Islam yang terstandardisasi," kata Rofiq.
Muhammadiyah juga menyadari bahwa adopsi kalender bertaraf global ini tidak terlepas dari tantangan yang besar, terutama pada perbedaan tradisi, sensitivitas budaya, serta kebiasaan lokal di berbagai negara.
Oleh karena itu, pendekatan melalui edukasi, sosialisasi, dan dialog antarumat menjadi jembatan penting dalam menyukseskan penerimaan KHGT di masa depan.
Dengan peluncuran KHGT, umat Islam bukan hanya dapat merapikan dan menyelaraskan waktu, namun juga dapat memperkuat ikatannya secara global.
Keseragaman sistem waktu ini tidak hanya berperan dalam efisiensi penanggalan keagamaan, tetapi juga menyimpan harapan akan lahirnya kemajuan peradaban Islam yang bermartabat dan berdaya saing global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara