Ini prosedur balik nama sertifikat tanah

2 weeks ago 21

8000 Hoki Online List Akun situs Slot Gacor Terbaru Mudah Menang Terus

hoki kilat Login web Slots Maxwin Myanmar Terpercaya Mudah Lancar Scatter Full Online

1000hoki.com Platform web Slots Maxwin Malaysia Terpercaya Pasti Lancar Scatter Setiap Hari

5000hoki.com Data Akun web Slot Maxwin Myanmar Terpercaya Pasti Jackpot Online

7000 hoki Data Akun server Slot Gacor Malaysia Terpercaya Mudah Scatter Banyak

9000hoki.com Daftar web Slot Gacor Myanmar Terbaru Gampang Scatter Full Terus

Akun games Slot Maxwin basis Malaysia Terbaik Mudah Scatter Full Online

Idagent138 Slot Game Online

Luckygaming138 Akun Slot Terpercaya

Adugaming Akun Slot Gacor Terbaik

kiss69 Daftar Akun Slot Gacor

Agent188 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya

Moto128 login Id Slot

Betplay138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terpercaya

Letsbet77 login Id Slot Game Terpercaya

Portbet88 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya

Jfgaming login Slot Anti Rungkad

Mg138 Daftar Slot

Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkad Online

Kingbet189 login Id Slot Maxwin Online

Summer138 Akun Slot Anti Rungkad

Evorabid77 Akun Slot Maxwin Online

Jakarta (ANTARA) - Memiliki tanah atau properti bukan hanya soal membeli dan menjual, tetapi juga memastikan bahwa semua dokumen legalitasnya sudah sah atas nama pemilik yang baru. Salah satu langkah penting yang sering diabaikan adalah proses balik nama sertifikat tanah, yang sebenarnya merupakan tahapan krusial untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari.

Tanpa proses ini, meskipun Anda telah membayar lunas sebidang tanah, secara hukum tanah tersebut belum sah menjadi milik Anda. Maka dari itu, penting untuk memahami dengan benar prosedur balik nama, agar hak kepemilikan Anda diakui secara resmi oleh negara.

Balik nama sertifikat tanah adalah prosedur pemindahan kepemilikan hak atas tanah, dari pihak penjual kepada pihak pembeli tanah yang baru.

Sertifikat tanah merupakan dokumen resmi yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai bukti kepemilikan seseorang atas suatu lahan atau sebidang tanah beserta bangunannya. Sertifikat tanah juga menjadi landasan untuk berbagai transaksi tanah, seperti jual beli, sewa, atau gadai.

Baca juga: Fungsi penting sertifikat tanah yang wajib diketahui

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan balik nama sertifikat tanah di Indonesia, merangkum dari berbagai sumber:

1. Membuat PPJB

PPJB atau perjanjian pengikatan jual beli adalah kesepakatan awal antara calon penjual dengan calon pembeli yang telah bersepakat untuk dilakukannya transaksi jual beli tanah. PPJB biasanya digunakan jika tanah yang menjadi objek jual beli belum dapat dialihkan segera karena alasan tertentu, misalnya karena menunggu proses pemecahan sertifikat, masih dalam agunan dan lain-lain.

Oleh karena itu, jika Anda membeli atau menjual tanah yang masih memerlukan proses pemecahan sertifikat, tanah tersebut masih diagunkan, atau ada alasan lain yang menyebabkan hak atas tanah belum dapat dialihkan segera, Anda dapat menggunakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) terlebih dahulu sebelum membuat Akta Jual Beli (AJB).

2. Proses di PPAT

​​​​​​​Langkah pertama adalah mendatangi Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) untuk membuat Akta Jual Beli (AJB). PPAT akan memeriksa keaslian dokumen-dokumen yang Anda bawa dan memastikan bahwa transaksi jual beli telah memenuhi persyaratan hukum. Setelah semua dokumen diverifikasi, PPAT akan membuat AJB yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

3. Membayar PPh bagi penjual

Menurut Pasal 1 ayat (1) PP 34/2016 diterangkan bahwa atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, atau perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan serta perubahannya, terutang pajak penghasilan (“PPh”) yang bersifat final.

Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan merupakan pendapatan yang diperoleh oleh pihak yang mengalihkan hak tersebut melalui penjualan, tukar menukar, pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah, warisan, atau metode lain yang disepakati antara kedua belah pihak.

4. Membayar BPHTB bagi Pembeli

Setelah AJB dibuat, pembeli harus membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Besarnya BPHTB adalah 5% dari Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) setelah dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP). Bukti pembayaran BPHTB ini nantinya akan digunakan untuk proses balik nama di Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Menurut Pasal 1 angka 37 UU 1/2022 adalah pajak atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan. Pajak ini dipungut oleh pemerintah kabupaten/kota. Salah satu objek BPHTB adalah perolehan hak atas tanah yang meliputi pemindahan atau peralihan hak karena jual beli.

Baca juga: BPN-LWP PWNU percepat sertifikasi tanah wakaf

5. Mengajukan Permohonan Balik Nama ke BPN

​​​​​​​Setelah AJB dan bukti pembayaran BPHTB selesai, langkah selanjutnya adalah mengajukan permohonan balik nama sertifikat tanah ke Badan Pertanahan Nasional (BPN). Berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Mengisi formulir permohonan: Anda akan diminta untuk mengisi formulir permohonan balik nama di kantor BPN.
  • Menyerahkan dokumen: Serahkan semua dokumen yang telah disiapkan, termasuk AJB, bukti pembayaran BPHTB, dan sertifikat tanah asli.
  • Pembayaran biaya administrasi: Anda perlu membayar biaya administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Syarat-syarat balik nama:

  • Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas meterai.
  • Surat kuasa apabila dikuasakan pada pihak lain.
  • Fotocopy Akta Pendirian dan Pengesahan Badan Hukum.
  • Sertifikat asli.
  • Bukti Peralihan Hak berupa Akta Jual Beli, Akta Hibah, Surat Wasiat
  • Surat Keterangan Waris, Akta Tukar Menukar, Akta Pembagian Hak Bersama, Risalah Lelang, Akta Wasiat Notariat (Asli).
  • Bukti pelunasan.
  • Izin pemindahan hak.
  • Fotocopy SPPT PBB tahun berjalan, SSPD, BHTB, SSP, PPH.

Pastikan semua dokumen yang dibutuhkan telah lengkap dan sah sebelum memulai proses ini. Jika merasa kesulitan, Anda dapat meminta bantuan dari notaris atau konsultan hukum yang berpengalaman dalam mengurus balik nama sertifikat tanah.

Melalui langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan bahwa proses balik nama sertifikat tanah berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Baca juga: Menteri ATR targetkan digitalisasi sertifikat tanah selesai 5 tahunBaca juga: Anggota DPR: Sertifikat tanah elektronik di daerah rawan jadi prioritas

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |