Ekonomi Lesu, Target Investasi Kulonprogo 2025 Hanya Rp160 Miliar

1 week ago 13

Harianjogja.com, KULONPROGO–Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSM) Kulonprogo mengusulkan target investasi di wilayahnya pada 2025 ini sebesar Rp160 miliar. Usulan itu disampaikan ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang nantinya akan ditetapkan bersama.

Usulan target investasi itu mengalami penurunan dibanding 2024 silam yang saat itu nilainya Rp354 miliar. Target yang diusulkan sebanyak Rp160 miliar ini sesuai dengan realitas yang ada dan diyakini dapat diraih.

Sementara target investasi Rp354 miliar pada 2024 lalu berhasil tercapai terutama karena capital expenditure atau pembiayaan modal tambahan atas industri yang sudah berjalan. Kepala Bidang Pengawasan DPMPTSP Kulonprogo, Cahyono menjelaskan hanya sedikit investasi baru yang masuk selama 2024 kemarin.

Nilai investasi terbesar di Kulonprogo, jelas Cahyono, berasal dari pembangunan hotel baru yang nilainya bisa mencapai lebih Rp200 miliar. “Sedangkan 2024 kemarin tidak ada pembangunan hotel baru lagi, pabrik baru  juga sedikit yang masuk itupun rata-rata nilainya hanya sekitar Rp10 miliar,” jelasnya.

Cahyono menerangkan target investasi itu belum ditetapkan tergantung hasil akhir pembahasan nanti dengan Bappeda Kulonprogo. “Nilai Rp160 miliar ini baru usulan dari kami sesuai evaluasi investasi pada tahun lalu,” terangnya.

Investasi di Kulonprogo pada 2024 dari data DPMPTSP paling banyak yang menyumbang justru dari sektor kesehatan. Nilainya mencapai Rp89,64 miliar atau setara 25%, kemudian disusul sektor pariwisata sebanyak Rp45,24 miliar.

BACA JUGA: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Jumlah Penumpang di Bandara YIA Capai 17.937 Orang

Kemudian sektor perdagangan menyumbang investasi di Kulonprogo sebanyak Rp38,88 miliar atau setara 11% dari total realisasi. Lalu investasi sebanyak Rp30,21 miliar datang dari sektor ketenagakerjaan, terakhir pertanian menyumbang Rp25,05 miliar.

Meski usulan target investasi 2025 hanya Rp160 miliar, menurut Cahyono, ada kemungkinan kenaikan mengingat sejumlah pembangunan yang masih berjalan di Kulonprogo. Seperti proyek Tol Jogja-YIA, tapi belum dapat dipastikan akan mulai dikerjakan kapan.

Sejumlah kawasan investasi juga terus dipromosikan Pemkab Kulonprogo, lanjut Cahyono, seperti di Kapanewon Temon dengan potensi bisnis kargo dan pengiriman barangnya. “Potensi perumahan juga terus kami upayakan agar bisa mendatangkan investasi juga,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |