Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman telah melakukan persiapan menyambut libur panjang sekolah yang dimulai pada 21 Juni - 13 Juli 2025. Momen libur panjang sekolah tersebut diprediksi akan menyedot wisatawan ke Bumi Sembada hingga 450.000 orang.
Kepala Dispar Sleman, Ishadi Zayid, mengatakan angka kunjungan ke Kabupaten Sleman paling tidak berkisar antara 300.000 - 450.000 orang. Pendapatan asli daerah (PAD) yang akan masuk sekitar Rp337 miliar - Rp1,2 triliun.
Capaian PAD tersebut mengandaikan length of stay atau lama tinggal wisatawan rata-rata 1,5 hari - 2,25 hari dengan okupansi hotel 30% - 60% dan rerata nilai belanja wisatawan seperti akomodasi, makan minum, tiket masuk destinasi, belanja oleh-oleh, dan lain-lain berada di antara Rp750.000 – Rp1,25 juta per kunjungan.
Dispar Sleman juga akan menerbitkan Surat Edaran (SE) Kepala Dinas tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, Dan Menyenangkan pada saat Libur Sekolah. SE ini akan memuat sepuluh imbauan kepada pelaku jasa pariwisata agar memberikan pelayanan yang baik.
Beberapa di antaranya adalah memastikan pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP), standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di destinasi pariwisata dan usaha pariwisata secara ketat; melakukan kalibrasi atau uji petik keamanan dan kelaikan serta melakukan perawatan terhadap fasilitas/wahana usaha secara berkala, terutama untuk wahana dengan tingkat risiko secara rutin dan segera melakukan perbaikan terhadap fasilitas/wahana jika terdapat kerusakan untuk menjamin keamanan dan keselamatan karyawan dan wisatawan; serta memastikan pelaksanaan cleanliness, health, safety, dan environment sustainability (CHSE) di destinasi wisata, desa wisata dan usaha jasa pariwisata.
Hal lain yang juga penting adalah mewaspadai perkembangan perubahan cuaca dan memperhatikan informasi BMKG terkait potensi bencana alam; mematuhi dan mengikuti arahan dari BPPTKG dan BPBD Kabupaten Sleman ketika terjadi peningkatan aktivitas Gunungapi Merapi yang mengakibatkan perubahan status Gunungapi Merapi; dan melakukan kerja sama dan koordinasi dengan layanan kedaruratan dan keamanan terdekat seperti Rumah Sakit, Palang Merah Indonesia, Kepolisian, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, demi menjamin keselamatan dan keamanan wisatawan.
“Penting juga agar tidak menaikkan harga produk atau layanan melebihi batas kewajaran. Mari kita gaungkan tagline ‘Dolan Sleman Marai Tuman’,” kata Zayid ditemui di Pendopo Parasamya, Rabu (4/6/2025).
Momen libur panjang sekolah tersebut juga perlu dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, utamanya pelaku saja pariwisata. Sebab itu, pengelola destinasi wisata perlu bekerja sama dengan plaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat terkait penyediaan kebutuhan wisatawan guna meningkatkan perekonomian lokal.
Di lain pihak, Kepala Dinas Koperasi UKM Sleman, Tina Hastani, mengatakan ada forum komunikasi UMKM tingkat desa di Sleman. Melalui forkom ini, pelaku UMKM dapat berkoordinasi guna memanfaatkan momen libur panjang sekolah untuk meningkatkan perekonomian.
“UMKM kami juga sudah memasarkan produk mereka di sejumlah destinasi, seperti Ibarbor Park itu ada juga,” kata Tina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News