Shin Tae-yong. profil dan perjalanan karier

1 week ago 8

Jakarta (ANTARA) - Shin Tae-yong atau dalam bahasa hangul 신태용, lahir di Yeongdeok, Korea Selatan pada tanggal 11 Oktober 1970. Ia adalah mantan pesepak bola Korea Selatan yang kini berperan sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Sebelum melatih Tim Garuda, Shin Tae-yong yang dipanggil dengan inisial “STY” di Indonesia, pernah memimpin tim nasional Korea Selatan dalam ajang Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia, dan mencatat sejarah sebagai satu-satunya individu yang meraih gelar Kejuaraan Klub Asia (Liga Champions AFC) sebagai pemain dan pelatih.

Karier sebagai pemain

Setelah menamatkan pendidikan di Yeungnam University, Shin memulai karier profesionalnya bersama Ilhwa Chunma (sekarang Seongnam Ilhwa Chunma) pada tahun 1992. Di musim debutnya, ia berhasil meraih gelar K-League Young Player of the Year.

Shin yang berposisi gelandang serang itu menjadi salah satu pilar utama yang membawa Ilhwa Chunma meraih tiga gelar K-League berturut-turut pada 1993, 1994, dan 1995. Pada 1995. Ia terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) K-League, dan juga memenangkan Asian Club Championship (Kejuaraan Klub Asia) di tahun yang sama.

Selama bermain bersama Ilhwa Chunma, Shin mencatat 99 gol dan 68 assist dalam 401 pertandingan. Dirinya hampir menjadi seorang "one man club" atau pemain yang hanya membela satu klub sepanjang kariernya, namun di penghujung karier, ia memilih berlabuh ke tim asal Australia, Queensland Roar.

Shin kemudian pensiun pada 2005 karena cedera pergelangan kaki dan segera terjun ke dunia kepelatihan.

Delapan tahun setelah pensiun atau tepatnya di tahun 2013 Shin Tae-yong mendapatkan penghargaan K-League 30th Anniversary Best XI karena dianggap sebagai salah satu pemain K-League terbaik sepanjang masa.
 

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (kanan) bersalaman dengan pesepak bola Calvin Verdonk (kiri) seusai laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Indonesia berhasil mengalahkan FIlipina dengan skor 2-0 dan berhak lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/nym. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Perjalanan kepelatihan

Shin Tae-yong mengawali karier kepelatihan sebagai asisten di Queensland Roar, kemudian diangkat sebagai pelatih interim Seongnam Ilhwa Chunma pada 2009. Di sana, ia berhasil membawa tim menjadi runner-up K League 2009 dan Piala FA Korea 2009, dan pada 2010, ia ditunjuk sebagai pelatih utama.

Shin membawa Seongnam menjuarai Liga Champions AFC 2010 dan Piala FA Korea 2011, menjadikannya satu-satunya orang dengan gelar kejuaraan Liga Champions AFC sebagai pemain dan pelatih.

Pada Agustus 2014, Shin diangkat sebagai asisten pelatih tim nasional Korea Selatan mendampingi Uli Stielike dan membantu tim mencapai final Piala Asia 2015, namun sayang harus takluk 2-1 atas Australia.

Shin Tae-yong juga memimpin tim nasional Korea Selatan U-23 di ajang Olimpiade Musim Panas 2016, ia berhasil membawa tim menjadi juara grup setelah mengumpulkan 7 poin dari laga melawan Jerman, Meksiko, dan Fiji. Sayangnya, langkah mereka terhenti di perempat final setelah kalah oleh Honduras.

Pada 22 November 2016, Shin ditunjuk sebagai pelatih tim nasional Korea Selatan U-20 untuk Piala Dunia U-20 FIFA 2017 yang digelar di Korea Selatan, dan berhasil membawa tim hingga babak 16 besar sebelum akhirnya kalah dari Portugal.

Performa buruk dicatatkan Uli Stielike di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan membuat Asosiasi Sepak Bola Korea menunjuk Shin sebagai pelatih utama pada 4 Juli 2017.

Di bawah kepemimpinannya, Korea Selatan memenangkan Kejuaraan EAFF 2017 dengan mengalahkan Jepang 4–1 di final. Meski sempat mengalami dua kali hasil imbang tanpa gol, Korea Selatan akhirnya lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia, di mana mereka berhasil membuat kejutan besar dengan mengalahkan Jerman, sang juara bertahan, dengan skor 2–0 setelah sebelumnya kalah dari Swedia dan Meksiko.
 

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), bersama Menpora Dito Ariotedjo (kedua kanan), Pelatih Timnas Senior dan U-23 Shin Tae-yong (kedua kiri), Pelatih Timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri (kanan) melihat menonton pertandingan Timnas Latvia melawan Timnas Kanada dalam laga babak fase grup FIBA World Cup 2023 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

​​​​​​​Melatih Indonesia

Shin resmi bergabung dengan tim nasional Indonesia pada 28 Desember 2019 dengan kontrak berdurasi empat tahun. Perjalanan Shin di Indonesia cukup mengesankan meskipun diwarnai tantangan.

Pada Kejuaraan AFF 2020, ia sukses membawa Indonesia hingga babak final, meski harus puas sebagai runner-up. Pada Juni 2022, Shin berhasil membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 setelah kemenangan bersejarah atas Kuwait dan Nepal, yang menandai kembalinya Indonesia ke ajang tersebut setelah 16 tahun absen.

Pada 2023, Shin juga berhasil membawa Timnas U-23 Indonesia lolos ke Piala Asia U-23 AFC 2024. Berkat pencapaiannya yang impresif, kontraknya diperpanjang hingga 2027, di mana ia mencetak sejarah dengan membawa Indonesia lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 dan otomatis ke Piala Asia AFC 2027.

Kehidupan pribadi

​​​​​​​Shin Tae-yong menikah dengan Cha Young-ju dan memiliki dua anak, Shin Jae-won dan Shin Jae-hyeok. Selain kiprahnya di sepak bola, ia juga sempat menjadi model iklan merek mie instan asal Korea Selatan, Nongshim, di Indonesia.

Video tariannya untuk mempromosikan produk tersebut viral di media sosial, dan membuatnya semakin dikenal publik di kedua negara.

Prestasi Shin Tae-yong

Sebagai pemain, Shin telah meraih banyak gelar, di antaranya lima trofi K-League bersama Seongnam Ilhwa Chunma dan berbagai penghargaan individu seperti MVP K-League pada 1995 dan 2001.

Sedangkan sebagai pelatih, ia sukses membawa Seongnam menjuarai Liga Champions AFC 2010, tim nasional Korea Selatan juara EAFF 2017, dan tim nasional Indonesia meraih runner up AFF 2020.

Baca juga: Kondisi cedera Mees Hilgers jelang lawan Jepang dan Arab Saudi

Baca juga: STY Foundation resmi diluncurkan untuk talenta sepak bola Indonesia

Baca juga: Shin minta pesepak bola Indonesia pertajam teknik dasar dan jaga sikap

Baca juga: Shin: Asnawi hingga Malik Risaldi tak ke timnas karena cedera


 

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |