Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, sedang mengikuti panen raya di Gapoktan Lestari Mulyo, Padukuhan Kalirase, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Sleman, Sleman pada Selasa (29/7/2025) - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono
Harianjogja.com, SLEMAN—Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengaku panen padi organik varietas Sembada Merah di Gapokta Lestari Mulyo Padukuhan Kalirase, Kalurahan Trimulyo, Sleman per hektarnya dapat mencapai 6,2 ton dari lima ha lahan yang dipanen. Capaian ini melebihi standar.
Panen raya padi varietas Sembada Merah ini dilakukan dalam rangka mendukung varietas Sembada Merah menjadi produk pertanian unggulan Kabupaten Sleman. Varietas Sembada Merah dan Sembada Hitam diakui sebagai produk unggulan lokal Sleman berdasarkan SK Kementerian Pertanian No.125 dan No. 126 Tahun 2019.
“Ketua Kelompok Tani di Trimulyo menyampaikan perkiraan produksi satu hektar bisa 6,2 ton. Ini sudah melebihi standar dan perlu kita kembangkan. Varietas Sembada Merah dan Hitam mulai banyak permintaan dari konsumen,” kata Danang dalam sambutannya di Padukuhan Kalirase, Selasa (29/7/2025).
Menurut Danang, peningkatan permintaan padi organik varietas Sembada Merah dan Hitam dilatarbelakangi oleh tren hidup sehat di tengah masyarakat modern saat ini. Masyarakat mulai sadar, konsumsi memengaruhi kesehatan.
Dari segi harga, varietas Sembada Merah juga lebih mahal daripada beras biasa, meski selisih harga tidak tinggi. Ditambah dengan sistem penanaman organik, harga varietas Sembada Merah dapat meningkatkan harga dan berkualitas lebih baik.
“Panen kali ini bisa jadi pegangan untuk memperkirakan efektivitas penamanan dan produktivitasnya,” katanya.
Danang juga menyinggung ihwal peredaran beras oplosan. Dia berharap tidak ada beras oplosan yang beredar di Bumi Sembada. Kabupaten Sleman adalah penghasil beras dengan produktivitasnya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat tanpa harus mengimpor dari daerah lain.
Lebih jauh, Danang menegaskan Pemkab Sleman selalu mendukung upaya budidaya berbagai komoditi pertanian.
“Melalui SK Kementerian Pertanian No. 125 dan No. 126 Tahun 2019, kita diharapkan di beberapa wilayah petani sudah harus mulai mencoba menanam padi varietas Sembada Merah. Sampling saja. Di Kapanewon Ngemplak hasilnya juga bagus, begitupun di Padukuhan Kalirase ini,” ucapnya.
Sementara itu, Lurah Trimulyo, Cholik Harmoko, mengatakan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman memberi pendampingan penanaman dan pengelolaan padi varietas Sembada Merah sejak April 2025.
Dengan pendampingan melalui penyuluh oertanian, Cholik berharap motivasi petani dalam mengembangkan padi varietas Sembada Merah dalam meningkat.
“Kami juga telah menginisiasi kerja sama dengan Perum Bulog terkait serapan gabah dan jumlah gabah kami yang diserap Bulog merupakan tertinggi di Sleman yakni 115 ton,” kata Cholik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News