Harianjogja.com, SOLO—Kirab Malam 1 Sura di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo pada Kamis (26/6/2025) malam menyisakan kontroversi. Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, menuai sorotan setelah foto yang menunjukkan dirinya ikut Kirab Malam 1 Sura itu diunggah di media sosial TikTok.
BACA JUGA: Fadli Zon Sebut Istilah Massal Dalam Pemerkosaan Mei 1998 Butuh Bukti Kuat
Akun TikTok @demor.fc mengunggah foto Fadli Zon tengah mengikuti Kirab Malam 1 Sura Keraton Kasunanan Solo. Foto tersebut diberi narasi "Menteri Budaya Gak Paham Budaya, Angel". Fadli Zon dinilai mencederai momen sakral malam itu dengan mengirab keris pusakanya sendiri saat Kirab Malam 1 Sura Keraton Solo. Fadli Zon dinilai tak tahu tata krama Keraton Solo.
Dimintai tanggapannya, perwakilan Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat, menyatakan sudah mengetahui adanya unggahan yang mendiskreditkan Fadli Zon karena mengirab pusakanya sendiri pada kirab malam 1 Sura.
Dia menceritakan ketika iring-iringan kirab sudah berjalan, rombongan Menbud bergabung. Tapi ternyata ketika kirab Menbud justru mengirab kerisnya. Situasi itu dia akui membuatnya bingung bagaimana harus menyikapi.
"Kami berterima kasih beliau peduli budaya. Tapi saat itu beliau membawa pusaka tersendiri begitu. Saya yang di barisan depan agak bingung juga bagaimana menyikapi itu," jelas Dani, Jumat (4/7/2025).
Dani menjelaskan pusaka-pusaka yang dikirab saat Malam 1 Sura ditentukan oleh Paku Buwono (PB) XIII. Sehingga mestinya tidak ada pusaka lain yang ikut dikirab pada momen itu.
"Karena pusaka apa saja yang dikirab itu Sinuhun yang menentukan, dan paten. Saya yakin Pak Menbud mungkin tidak diingatkan dulu oleh para staf khususnya malam itu," ungkap dia.
Dani berharap insiden itu menjadi pelajaran bersama ke depan, agar semua pihak lebih berhati-hati dan menghargai budaya. Jangan sampai momen budaya memunculkan preseden buruk.
Fadli Zon memang menghadiri rangkaian acara menyambut 1 Sura yang merupakan tahun baru Islam dan kalender Jawa di Kota Solo. Salah satunya, Fadli menghadiri Jambore Keris Nasional 2025 di Pagelaran Keraton Solo, Kamis (26/6/2025).
Dalam kesempatan itu, Fadli mengatakan melalui Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi dan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi akan mendukung pelestarian budaya nasional hingga ke akarnya.
Menurut Menteri Fadli, keris sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO perlu dijaga keberadaannya melalui ruang-ruang kebudayaan yang bersifat inklusif dan berkesinambungan. Jambore Keris yang diikuti para empu, kolektor, komunitas pencinta pusaka, hingga masyarakat umum dari berbagai penjuru Nusantara menjadi salah satu upaya untuk itu.
“Banyak kegiatan budaya lahir dari komunitas. Pemerintah hadir untuk mendukung agar ekosistemnya tumbuh. Kita harapkan tahun depan jumlah pesertanya bertambah dan makin banyak yang mengoleksi serta memahami filosofi keris,” kata Menteri Fadli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos