Pertama di Indonesia, RS Sardjito Gelar Ujian Nasional Fellowship Bedah Saraf

2 weeks ago 14

Pertama di Indonesia, RS Sardjito Gelar Ujian Nasional Fellowship Bedah Saraf Salah satu peserta saat mengikuti Ujian Nasional Fellowship Bedah Saraf pertama di Indonesia yang digelar pada Selasa (18/6 - 2025) di RSUP Dr Sardjito. Dokumentasi Istimewa

Harianjogja.com, JOGJA – RSUP Dr. Sardjito mencatat sejarah baru sebagai tuan rumah penyelenggaraan Ujian Nasional Fellowship Bedah Saraf pertama di Indonesia. Ujian yang digelar pada Selasa (18/6/2025) ini menjadi tonggak dalam pendidikan subspesialis bedah saraf nasional, sekaligus menandai semakin kuatnya pendekatan pendidikan berbasis rumah sakit (hospital-based).

Pembukaan ujian digelar di Auditorium FKKMK UGM dan dihadiri perwakilan Kolegium Bedah Saraf Indonesia, Dekanat FKKMK UGM, Direktur RSUP Dr. Sardjito, serta para ahli bedah saraf dari seluruh Indonesia. Sebanyak 14 peserta dari berbagai daerah mengikuti ujian yang langsung diuji oleh 15 penguji nasional dari rumah sakit vertikal dan fakultas kedokteran ternama di Indonesia.

Perwakilan dari Kelompok Staf Medis Bedah Saraf RSUP Dr. Sardjito, Wiryawan Manusubroto mengatakan, program ini merupakan evaluasi akhir dari pendidikan vokasional tertinggi di bidang bedah saraf. “Program ini sangat strategis untuk meningkatkan daya saing kami di tingkat internasional, serta memperkuat mutu layanan rumah sakit yang menjadi indikator kemajuan sistem kesehatan negara,” ujarnya, Jumat (20/6/2025). 

BACA JUGA: Usia Harapan Hidup Warga Sleman Cenderung Naik, Ini Faktor Pemicunya

Fellowship bedah saraf ditujukan bagi dokter spesialis bedah saraf yang ingin mendalami kompetensi teknis dan klinis di bidang khusus seperti pengelolaan tumor otak, bedah tulang belakang (spine), serta bedah fungsional seperti epilepsi dan gangguan gerak. Pendekatan pelatihan intensif ini mengombinasikan praktik klinis mendalam dengan pembaruan ilmu kedokteran terkini.

Sekretaris Umum Kolegium Bedah Saraf Indonesia, Muhammad Kusdiansah mengapresiasi pelaksanaan ujian ini dan mendorong rumah sakit serta universitas lain untuk mengikuti jejak RS Sardjito. “Langkah ini adalah standar baru dalam pendidikan subspesialis, yang harus direplikasi demi pemerataan kompetensi dokter bedah saraf di Indonesia,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |