Ilustrasi. - Ist/Freepik
Harianjogja.com, BANTUL–Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan pemerintahannya punya target ambisius untuk menurunkan angka kemiskinan di bawah 10 persen pada tahun 2026. Saat ini, tingkat kemiskinan di Bantul tercatat sebesar 11,66 persen berdasarkan data tahun 2024.
"Kalau masih dua digit itu wagu, memalukan. Maka 2026 nanti angka kemiskinan harus di bawah 10 persen," ujar Halim, Selasa (13/5/2025).
BACA JUGA: Libur Waisak, DIY Diserbu Ratusan Ribu Kendaraan
Menurut Halim, tren penurunan kemiskinan ini harus terus dijaga dan ditekan lebih lanjut dengan berbagai strategi. Sejak 2021, angka kemiskinan di Bantul mengalami penurunan signifikan dari 14,04 persen menjadi 11,66 persen pada 2024.
Namun, ia menyadari bahwa tantangan masih besar, khususnya dalam mengatasi kemiskinan ekstrem yang masih berada di angka 2,59 persen.
Salah satu faktor penting yang disebut Halim berpengaruh terhadap kondisi kemiskinan adalah ketersediaan air bersih. Ia menyebut bahwa daerah-daerah yang mengalami krisis air sering kali memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi.
"Kalau kita bandingkan data BPS soal krisis air dan kemiskinan, hasilnya hampir sama. Misalnya di Selopamioro, Wukirsari, Muntuk, itu daerah-daerah krisis air dan angka kemiskinannya juga tinggi," jelasnya.
Pemkab Bantul kata dia berkomitmen melanjutkan pembangunan instalasi air bersih di wilayah-wilayah terdampak. "Desa yang rawan air sudah kami kuasai, dan pembangunan akan terus kita lakukan," katanya.
Dengan jumlah penduduk mencapai 964.245 jiwa, upaya percepatan pengentasan kemiskinan di Bantul kini difokuskan pada intervensi di sektor dasar, seperti air bersih dan pelayanan sosial, yang dinilai beririsan langsung dengan indikator kemiskinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
